Thursday, 17 March 2016

Sekilas Tentang Penyakit dari Virus Antraks



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipihawQnzNZKXgoj-j975_5OZibO1VZv7mYPkMtAa13_SIUA_ojaJyvHm6fQ9lald_rZJYlTADFtWoer0-ZPe3vpzRyGDovIZ4mypqY4ZjjpyBRQz_Xl85WikorjnKjlSr3OzQjK4Pfys/s400/siklus+penularan+penyakit+antraks.gifSeperti yang kita ketahui sekarang banyak sekali sapi yang sudah terserang oleh virus antraks, khususnya saja sebagian daerah di Kabupaten pinrang Sapi-sapi banyak yang sudah terkena virus antraks bahkan banyak sekali sapi-sapi yang sudah mati, meskipun baru sapi yang terkena virus tersebut kita sebagai manusiapun harus hati-hati karena virus antraks itupun sangat berbahaya bagi tubuh manusia. berikut penjelasannya :

Assalamualaikum Wr Wb.
Menurut catatan, Antraks sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1884 di daerah Teluk Betung.Selama tahun 1899 – 1900 di daerah Karesidenan Jepara tercatat sebanyak 311 ekor sapi terserang anthrax, dari sejumlah itu 207 ekor mati. Pada tahun 1975, penyakit itu ditemukan di 6 daerah : Jambi, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Kemudian, 1976-1985, antraks berjangkit di 9 propinsi dan menyebabkan 4310 ekor ternak mati.

Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis dan sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan, namun juga dapat menjangkiti manusia karena terekspos hewan-hewan yang telah dijangkiti, jaringan hewan yang tertular, atau spora antraks dalam kadar tinggi. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks jadi Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia. Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam.  

Sumber Penularan : 
Sumber penularan Antraks yang terpenting adalah hewan-hewan yang peka terhadap Antraks yaitu kerbau, sapi, domba. Infeksi kuman Antraks pada anjing dan hewan carnivora lain jarang sekali terjadi meskipun hewan-hewan tersebut termasuk binatang rentan. Antraks juga dapat menginfeksi sejenis burung, terutama burung unta.
Sumber penularan lain yaitu lingkungan yang tercemar oleh spora B.antracis misalnya tanah, tanaman (sayur-sayuran) dan air. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri : berwarna hitam, berlendir dan berbau.

Cara Penularan
Seseorang dapat tertular oleh penyakit Antraks dengan tiga cara : 
1. Kontak langsung dengan bibit penyakit yang ada di tanah/rumput, hewan yang sakit, maupun bahan-bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti kulit, daging, tulang dan darah. 
2. Bibit penyakit terhirup orang yang mengerjakan bulu hewan (domba dll) pada waktu mensortir. Penyakit dapat ditularkan melalui pernapasan bila seseorang menghirup spora Antraks. 
3. Memakan daging hewan yang sakit atau produk asal hewan seperti dendeng, abon dll.

Ada 4 jenis antraks yaitu:
•    antraks kulit
•    antraks pada saluran pencernaan
•    antraks pada paru-paru
•    antraks meningitis

Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus kecil, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka). Beberapa gejala-gejala antraks (tipe pencernaan) adalah mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah bercampur darah, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit) atau (untuk tipe kulit) seperti borok setelah mengkonsumsi atau mengolah daging dari hewan yang sakit antraks. 

Pencegahan
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak dengan hewan (misalnya dokter hewan, teknisi laboratoriuim dan pekerja pemintalan tekstil yang mengolah bulu binatang) bisa mendapatkan vaksinasi. 

Sekian semoga kita semua dapat terhindar dari virus tersebut. Wassalam.
Share:

Artikel Terbaru




Powered by Blogger.