Thursday, 21 February 2019

RANGKUMAN MATERI TESTING DAN IMPLEMENTASI

Nama : MUHAMMAD RIJAL
NPM : 2015020039
Tempat tgl/lahir : sekkang, 03 - Mei - 1998
Hobby : Makan
MAHASISWA STMIK HANDAYANI MAKASSAR

MATERI TESTING

Definisi Testing
  • Menurut Hetzel 1973: proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.
  • Menurut Myers 1979: proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan error.
  • Menurut Hetzel 1983 (Revisi): tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.
  • Menurut Standar ANSI/IEEE 1059: proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan ( defects / errors / bugs ) dan mengevaluasi fitur- fitur dari entitassoftware.
Definisi Testing Software
  • Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan, untuk verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan, validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yg sebenarnya.
  • Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. ( Are we building the system right?)
  • Validasi melihat kebenaran system, apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna.( Are we building the right system?)
  • Deteksi error: Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada.
Strategi Testing
  • Strategi testing software mengintegrasikan metode – metode disain test cases software ke dalam suatu rangkaian tahapan yang terencana dengan baik sehingga pengembangan software dapat berhasil.
  • Strategi menyediakan peta yang menjelaskan tahap – tahap yang harus dilakukan sebagai bagian dari testing, dan membutuhkan usaha, waktu, dan sumber daya bilamana tahap – tahap ini direncanakan dan dilaksanakan.
  • Strategi testing harus menjadi satu kesatuan dengan perencanaan tes, disain test case , ekesekusi tes, dan pengumpulan serta evaluasi datahasil testing.
  • Strategi testing software harus cukup fleksibel untuk dapat mengakomodasi kustomisasi pendekatan testing. Pada saat yang bersamaan, harus juga cukup konsisten dan tegas agar dapat melakukan perencanaan yang masuk akal dan dapat melakukan manajemen perkembangan kinerja proyek.
Pendekatan Strategi Testing
  • Sejumlah strategi testing software diadakan untuk menyediakan kerangka testing bagi pengembang software dengan karekteristik umum sebagai berikut:
  1. Testing dimulai dari tingkat komponen terkecil sampai pada integrasi antar komponen pada keseluruhan sistem komputer tercapai.
  2. Teknik testing berbeda – beda sesuai dengan waktu penggunaannya.
  3. Testing dilakukan oleh pengembang software dan (untuk proyek besar) dilakukan oleh suatu grup tes yang independen.
  4. Testing dan debugging adalah aktifitas yang berlainan, tapi debugging harus diakomodasi disetiap strategi testing.
Unit Testing
  • Unit testing berfokus pad usaha verifikasi pada unit terkecil dari disain software – komponen atau modul software.
  • Penggunaan diskripsi disain tingkat komponen sebagai tuntunan, jalur kendali yang penting dites untuk menemukan errors , terbatas pada modul tersebut.
  • Kompleksitas relatif terhadap tes dan errors yang dicakup dibatasi oleh batasan – batasan dari cakupan yang telah ditetapkan pada unit testing .
  • Unit testing berorientasi white box , dan tahapan dapat dilakukansecara paralel pada banyak komponen.
Implementasi dari Unit testing
Untuk memastiakan kebenaran dari algoritma atau kode yang dibuat diperlukan proses testing dan pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut implementasi unit testing menggunakan JUnit. JUnit ditulis oleh Erich Gamma dan Kent Beck sebagai sebuah open source. JUnit adalah standard tidak langsung sebagai pustaka pengujian untuk bahasa Bahasa. Dari pustaka ini pula, muncul komunitas-komunitas pengembang yang menurunkan JUnit untuk bahasa pemrograman lain, seperti untuk .NET yang disebut sebagai NUnit , PHPUnit untuk bahasa PHP dan JSUnit untuk bahasa JavaScript


Integration Testing adalah pengujian hasil dari pengabungan unit-unit / komponen yang berinteraksi di dalam software. Biasanya software tester menguji bagaimana unit-unit tersebut bekerja
sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang individual.

Contoh nya di dalam test case dibawah:

IDOBjectiveDescriptionExpected Result
1Check LoginInput Username dan Password yang benar lalu klik button loginMasuk ke dalam home
2Check LogoutKlik Button LogoutKembali ke halaman login dan Sesion Terputus

Pada tahapan integration testing seperti test case di atas, input berupa modul-modul yang telah diuji pada tahapan unit testing, diproses kedalam sub integration testing (interaction testing, UI testing, dll), dan kemudian output yang dihasilkan akan diproses lebih lanjut dalam system testing.

Dalam Integration Testing, Software Tester harus memastikan hasil dari beberapa fungsi tersebut berjalan sesuai yang di harapkan, dan juga Software Tester harus memastikan bahwa output yang di hasil sesuai dengan hasil yang di harapkan.

Teknik Integration Testing

Dalam melakukan Integration Testing terdapat 3 teknik yang sering digunakan oleh SOftware Tester, antara lain:
  • Bigbang Integration Testing
  • Top-down integration testing
  • Bottom-up integration testing

Bigbang Integration Testing

Dalam Bigbang Integration Testing semua komponen atau modul yang terintegrasi secara bersamaan, setelah itu semuanya diuji secara keseluruhan. Sesuai gambar di bawah ini semua modul dari 'Modul 1' ke 'Modul 6' terintegrasi secara bersamaan selanjutnya pengujian akan bisa dilakukan.

Keuntungan: 
  • Cocok untuk sistem yang kecil
Kerugian:
  • Sulit Melacak Bug apabila terjadi kegagalan di sistem.
  • Karena pengujian integrasi dapat dimulai hanya setelah "semua" modul dirancang, tim pengujian akan memiliki sedikit waktu untuk eksekusi dalam tahap uji coba.
  • Sulit melacak bug pada interface

Top-down integration testing

Pengujian berlangsung dari atas ke bawah, mengikuti aliran kontrol atau struktur arsitektur (mis mulai dari GUI atau menu utama). Komponen atau sistem yang diganti oleh stub. Berikut adalah diagram dari 'Pendekatan Top down Integration Testing':

Kelebihan:
  • Lebih mudah melacak bug apabila terjadi kegagalan di sistem.
  • Kemungkinan untuk mendapatkan prototipe awal.
  • Lebih mudah melacak Cacat desain utama 
Kerugian:
  • Pengujian Fungsi dasar dilakukan di akhir integration testing
  • Membutuhkan banyak versi design

Bottom-up integration testing

Pengujian berlangsung dari bawah kontrol mengalir ke atas. Komponen atau sistem yang diganti oleh driver. Berikut adalah gambar dari 'pendekatan Bottom-up integration testing':

Kelebihan:
  • Pengujian bisa lebih teliti
  • Lebih mudah melacak bug apabila terjadi kegagalan di sistem
Kerugian:
  • modul tertinggi dites paling akhir
  • Kerangka aplikasi belum bisa dilihat

Mengapa Harus melakukan Integration Testing?

  • Sebuah Modul pada umumnya dirancang oleh pengembang perangkat lunak individu yang pengertian dan logika pemrograman mungkin berbeda dari programmer lain. Integration Testing menjadi perlu untuk memverifikasi perangkat lunak modul bekerja dalam kesatuan
  • Pada saat pengembangan modul, ada kemungkinan macam perubahan persyaratan oleh klien. Persyaratan baru mungkin tidak bisa dilakukan unit testing  dan karenanya integration testing sangat diperlukan
  • Interface dari modul software dengan database bisa terjadi kesalahan
  • Supaya User Interface dari aplikasi atau website user friendly 

WHITE BOX TESTING DAN BLACK BOX TESTING

White Box

Pengertian White Box Testing
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
Pengujian dilakukan berdasarkan bagaimana suatu software menghasilkan output dari input . Pengujian ini dilakukan berdasarkan kode program.
 Disebut juga struktural testing atau glass box testing
Teknik pengujian :
1.      Menggambarkan kode program ke dalam graph yaitu node & edge.
Jika berhubungan bernilai 1, bila tidak bernilai nol.
Dalam pengujian ini akan diperoleh hasil :
* Kemungkinan source code yang dieksekusi
* Waktu yang dibutuhkan
* Memori yang digunakan
* Sumber daya yang digunakan

2. Basic path, yaitu pengukuran kompleksitas kode program dan pendefinisian alur yang akan dieksekusi.
Digambarkan sequence, if, atau while nya
Uji coba basis path adalah teknik uji coba white box yg diusulkan Tom McCabe. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkan ukuran kekompleksan logical dari perancangan prosedural dan menggunkan ukuran ini sbg petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan. Test case yg didapat digunakan untuk mengerjakan basis set yg menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu kali selama uji coba.
3. Data flow testing, untuk mendeteksi penyalahgunaan data dalam sebuah program.
4. Cyclomatic Complexity
Cyclomatic Complexity merupakan suatu sistem pengukuran yang menyediakan ukuran kuantitatif dari kompleksitas logika suatu program. Pada Basis Path Testing, hasil dari cyclomatic complexity digunakan untuk menentukan banyaknya independent paths. Independent path adalah sebuah kondisi pada program yang menghubungkan node awal dengan node akhir.
Terdapat 2 persamaan yang digunakan, yaitu:
V(G)= E - N + 2 atau V(G)= P + 1
Keterangan:
V(G)= cyclomatic complexity untuk flow graph G
E=Jumlah edge(panah)
N=Jumlah node(lingkaran)
P=Jumlah predicate node


  • Kelebihan White Box Testing
  • Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
  • Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
  • Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
  • Kelemahan White Box Testing
  • Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya
  • Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
  • Kesalahan interface
  • Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  • Kesalahan kinerja
  • Inisialisasi dan kesalahan terminasi
Dokumentasi komponen software, mencangkup pemeriksaan dokumen dari software itu sendiri, yaitu :
* Flowchart yang dibuat
* Deskripsi input yang digunakan
* Deskripsi output yang digunakan
* Deskripsi output yang dihasilkan
* Kesesuaian penulisan (akurasi)
* Kontrol/kendali terhadap sistem yang dibuat
* Batasan nilai untuk testing, meliputi beberapa nilai, yaitu
   - Nilai minimum variabel input
   - Nilai di atas nilai minimum
   - Nilai normal
   - Nilai di bawah nilai maksimum
   - Nilai maksimum
Equivalent Class Testing, yaitu mengelompokkan input yang direpresentasikan sebagai hasil yang valid atau invalid. Contoh :
Rekruitasi pegawai berdasarkan pengalaman kerja :
<1thn    : diterima, part time
1-3 thn  : diterima, sebagai tenaga kerja profesional
>4 thn  : diterima, sebagai pegawai tetap
Kesalahan yang dapat terdeteksi melalui testing ini ialah :
* kebenaran dokumentasi
* akses basis data
* hasil akhir program
Kelebihan black box testing :
* Spesifikasi program dapat ditentukan di awal
* Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program
* Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi
* Tidak perlu melihat kode program secara detail
Kekurangan black box testing :
* Bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin


Black Box


br/> 
Pengertian Black Box Testing
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).
Black Box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan. Menggunakan deskripsi eksternal perangkat lunak, termasuk spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk menurunkan uji kasus. Tes ini dapat menjadi fungsional atau non-fungsional, meskipun biasanya fungsional. Perancang uji memilih input yang valid dan tidak valid dan menentukan output yang benar. Tidak ada pengetahuan tentang struktur internal benda uji itu.
Metode uji dapat diterapkan pada semua tingkat pengujian perangkat lunak: unit, integrasi, fungsional, sistem dan penerimaan. Ini biasanya terdiri dari kebanyakan jika tidak semua pengujian pada tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga bisa mendominasi unit testing juga.
Pengujian pada Black Box berusaha menemukan kesalahan seperti:
Teknik khas Black Box Testing desain meliputi:

1. DECISION TABLE
Decision Tablel adalah cara yang tepat belum kompak untuk model logika rumit, seperti diagram alur dan jika-then-else dan switch-laporan kasus, kondisi mengaitkan dengan tindakan untuk melakukan, tetapi dalam banyak kasus melakukannya dengan cara yang lebih elegan.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an berbagai “Decision Table Based“ bahasa seperti Filetab sangat populer untuk pemrograman bisnis.

2. ALL-PAIRS TESTING
All-pairs testing atau pairwise testing adalah metode pengujian perangkat lunak kombinatorial bahwa, untuk setiap pasangan parameter masukan ke sistem (biasanya, sebuah algoritma perangkat lunak), tes semua kombinasi yang mungkin diskrit parameter tersebut. Menggunakan vektor uji dipilih dengan cermat, hal ini dapat dilakukan jauh lebih cepat daripada pencarian lengkap semua kombinasi dari semua parameter, dengan “parallelizing“ pengujian pasangan parameter. Jumlah tes biasanya O (nm), dimana n dan m adalah jumlah kemungkinan untuk masing-masing dua parameter dengan pilihan yang paling.
Alasan di balik semua-All-pairs testing ini: yang sederhana dalam sebuah program umumnya dipicu oleh parameter masukan tunggal. Kategori paling sederhana berikutnya bug terdiri dari mereka bergantung pada interaksi antara pasangan parameter, yang bisa ditangkap dengan menguji semua-pasangan. yang melibatkan interaksi antara tiga atau lebih parameter secara progresif kurang umum [2], sementara pada saat yang sama waktu semakin lebih mahal untuk mencari oleh pengujian mendalam, yang sebagai batas pengujian lengkap semua input yang mungkin.
Banyak metode pengujian menganggap semua-pasang pengujian sistem atau subsistem sebagai kompromi biaya-manfaat yang wajar antara sering komputasi tidak layak tingkat tinggi metode pengujian kombinatorial, dan metode yang kurang lengkap yang gagal untuk menjalankan semua pasangan yang mungkin dari parameter. Karena tidak ada teknik pengujian dapat menemukan semua bug, semua-pasangan pengujian biasanya digunakan bersama dengan berbagai teknik jaminan mutu seperti unit testing, eksekusi simbolik, pengujian bulu halus, dan memeriksa kode.

3. STATE TRANSITION TABLE
Dalam teori automata dan logika sekuensial, state transition table adalah tabel yang menunjukkan apa yang negara (atau negara dalam kasus robot terbatas nondeterministic) suatu semiautomaton terbatas atau mesin finite state akan pindah ke, berdasarkan kondisi saat ini dan masukan lainnya. Sebuah tabel negara pada dasarnya adalah sebuah tabel kebenaran di mana beberapa input adalah kondisi saat ini, dan output termasuk negara berikutnya, bersama dengan keluaran lain.
state transition table adalah salah satu dari banyak cara untuk menentukan mesin negara, cara lain menjadi diagram negara, dan persamaan karakteristik.

4. EQUIVALENCE PARTITIONING
Equivalence partitioning adalah pengujian perangkat lunak teknik yang membagi data masukan dari unit perangkat lunak menjadi beberapa partisi data dari mana test case dapat diturunkan. Pada prinsipnya, uji kasus dirancang untuk menutupi setiap partisi minimal sekali. Teknik ini mencoba untuk mendefinisikan kasus uji yang mengungkap kelas kesalahan, sehingga mengurangi jumlah kasus uji yang harus dikembangkan.
Dalam kasus yang jarang Equivalence partitioning juga diterapkan pada output dari komponen perangkat lunak, biasanya itu diterapkan pada masukan dari komponen diuji. Partisi ekivalen biasanya berasal dari spesifikasi persyaratan untuk atribut masukan yang mempengaruhi pengolahan benda uji. Sebuah masukan telah rentang tertentu yang rentang sah dan lainnya yang tidak valid. Data yang tidak valid di sini tidak berarti bahwa data tidak benar, itu berarti bahwa data ini terletak diluar dari partisi tertentu. Hal ini mungkin lebih tepat dijelaskan oleh contoh fungsi yang mengambil sebuah parameter “bulan“. Jangkauan bulan adalah 1 sampai 12, mewakili Januari-Desember. Jangkauan ini disebut partisi. Dalam contoh ini ada dua partisi lebih lanjut rentang tidak valid. Partisi pertama akan menjadi tidak valid <= 0 dan partisi tidak valid kedua akan menjadi> = 13.

5. BOUNDRY VALUES ANALYSIS
Boundary value analysis merupakan suatu teknik pengujian perangkat lunak di mana tes dirancang untuk mencakup perwakilan dari nilai-nilai batas. Nilai-nilai di tepi sebuah partisi kesetaraan atau sebesar nilai terkecil di kedua sisi tepi. Nilai dapat berupa rentang masukan atau keluaran dari komponen perangkat lunak. Karena batas-batas tersebut adalah lokasi umum untuk kesalahan yang mengakibatkan kesalahan perangkat lunak mereka sering dilakukan dalam kasus-kasus uji.
Strategi Black Box System, meliputi :



Perbedaan White Box & Black Box
o    White box (Struktural) 
§  Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
§  Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
§  Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 
o    Metode BlackBox  (Fungsional) 
§  Dilakukan oleh penguji Independent.
§  Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
§  Dilakukan setelah white box testing. 


Sumber : 
http://www.sistem-informasi.xyz/2017/03/pengertian-integration-testing.html
https://dimaswahab20.wordpress.com/2015/08/19/definisi-testing-dan-implementasi-sistem/
http://tkjpnup.blogspot.com/2013/12/black-box-testing-dan-white-box-testing.html
Share:

Friday, 4 November 2016

PERKEMBANGAN DAN TEKNOLOGI YANG DIPAKAI PADA : AMD A6, AMD A8 DAN AMD 10

PERKEMBANGAN DAN TEKONOLOGI 
YANG DIPAKAI PADA :
AMD A6, A8, A10
 

Advanced Micro Devices atau biasa disebut dengan AMD adalah sebuah perusahaan semikonduktor yang mengembangkan sebuah prosesor komputer dan semua teknologi yang terkait didalamnya, termasuk mikroprosesor, chipset,GPU dan masih banyak lagi. Kali ini perusahaan yang berbasis di California,Amerika Serikat ini telah resmi meluncurkan sebuah prosesor terbaru mereka, yakni AMD A6,  A8, dan A10 yang memiliki versi hemat daya. Prosesor tersebut berbasis Kaveri terbaru dan ditujukan untuk segmen dekstop.

AMD Kaveri adalah sebuah prosesor AMD APU terbaru dari AMD, bagi anda yang suka gaming dan multimedia, prosesor ini sangat cocok buat anda dikarenakan mampu memberikan kinerja yang sangat baik untuk dua kategori tersebut karena didukung oleh CPU berbasis Streamroller + GCN untuk GPU (Graphic Prosesing Unit) nya. Sebelumnya , pihak AMD sudah merilis versi AMD a10 7850K serta AMD a10 7700K yang saat ini sudah tersedia di toko-toko perangkat komputer. Namun kali ini pihak AMD telah mengupdate prosesor terbarunya tersebut dengan seri lainnya yang versi hemat daya, yakni AMD A6, A8, dan A10.

Para pabrikan motherboard seperti Asus, Gigabyte, MSI, dan ASRock telah mulai merilis produk terbaru mereka yang dilengkapi dengan socket AM3+/ FMS2, memiliki konektor SSD M.2 SATA, dan mendukung teknologi terkini seperti USB 3.1 Gen 2 Type A dan C.
Dan dari segi prosesor, AMD telah bersiap meluncurkan produk terbarunya. Setidaknya ada 3 prosesor baru yang dirancang untuk dipasang di berbagai motherboards keluaran terbaru, yakni A10-7860K, A6-7470K, dan Athlon X4 845. Berikut penjelasan singkat ketiganya.


AMD A10

Merupakan prosesor yang paling garang, A10 menghadirkan empat cores dengan frekuensi CPU 3,6GHz yang dapat dimaksimalkan hingga 4GHz. Tidak hanya itu, prosesor ini memiliki 8 GPU cores yang frekuensinya mencapai 757MHz. Bila dilihat dari fisiknya, AMD a10 versi hemat daya dengan pendahulunya yang versi biasa tidak memiliki perbedaan yang mencolok,  namun perbedaanya untuk AMD a10 terbaru ini terletak pada multipliernya yang telah dikunci, jadi anda tidak bisa mengoverclock bebas prosesor ini. Sekilas terlihat performanya tidak jauh berbeda dengan prosesor A10-7850K yang sudah ada. Akan tetapi, yang membedakannya adalah tingkat maksimal panas/ Thermal Design Power (TDP) class di A10-7860K yang telah diturunkan menjadi 65W dari 95W—menjanjikan suhu yang lebih rendah dibanding prosesor sebelumnya.


AMD A8

Sedangkan untuk AMD A8 memiliki segi fisik yang sama dengan AMD a10 7700K, perbedaanya AMD A8 ini menggunakan base clock yang lebih kecil namun boost clock yang dihasilkan tetap sama. Untuk AMD A6 hadir dengan tampilan baru, hanya memakai 2 buah Core CPU dan 4 Core GPU. Didesain khusus untuk penggunaan discrete graphics card (kartu grafis yang kinerjanya terpisah dengan prosesor utama), prosesor ini memiliki quad core CPU yang memiliki frekuensi 3,5GHz dengan frekuensi maksimal 3,8GHz.


AMD A6

A6-7400K menggunakan 6 Compute Cores (2 CPU + 4 GPU) yang juga berbekal fitur-fitur canggih ala APU Kaveri. Performa A6-7400K dapat digenjot lagi dengan menambahkan kartu Grafis tambahan, terlebih seri ini memiliki unlocked multiplier sehingga memungkinkan untuk dilakukan overclock guna mencapai potensi performa yang paling maksimal.
Generasi APU Kaveri menggunakan fabrikasi 28nm, bukan hanya menghantarkan peningkatan performa per clock, tetapi secara bersamaan juga mampu memangkas konsumsi daya hingga pada tingkat yang paling efisien.
Adopsi dan implementasi teknologi hUMA (heterogeneous Uniform Memory Access) dan HSA (Heterogeneous System Architecture), hQ (heterogeneous Queuing), dan juga GPU berbasis arsitektur GCN (Graphics Core Next) sehingga teknologi Mantle dan TrueAudio turut hadir dan menjadikan APU Kaveri sebagai sebuah paket komponen modern yang paling mutakhir buatan AMD pada saat ini.
Share:

Monday, 24 October 2016

TUGAS PENGELOLAAN INSTALASI KOMPUTER

Tugas Pengelolaan Instalasi Komputer


1.       Sebutkan contoh Input Device dan Output Device beserta contohnya minimal 15.
2.       Jelaskan bagian-bagian CPU.

1.       Input Device
1.       Keyboard
Berfungsi memasukkan huruf, angka,    karakter khusus serta sebagai media bagi  user (pengguna) untuk melakukan  perintah-perintah lainnya yang  diperlukan.

2.       Mouse
Berfungsi untuk memindahkan pointer  atau kursosr secara cepat serta mengatur  posisi kursor di layar

3.       Scanner
Berfungsi untuk mengopi atau menyalin  gambar atau teks yang kemdian disimpan  dalam memori komputer. Scanner  sebenarnya terbagi atas beberapa jenis  menurut fungsinya. ada yang berfungsi  memindai tulisan dan menyimpannya  dalam format teks, ada yang berfungsi  untuk memindai dan menyimpan dalam  format picture, ada pula yang berfungsi  untuk memindai warna hitam seperti  yang  dilakukan alat periksa kertas ujian.
4.       Joystick
Umumnya digunakan sebagai pelengkap  untuk memainkan permainan video yang  dilengkapi lebih dari satu tombol

5.       Touch pad

Fungsinya sebagai penggerak kursor pada  monitor melalui stimulasi gerakan jari  yang menyentuh touchpad tersebut
6.       Track Ball

Menyimulasikan pergerakan vertikal  mouse, sehingga pengguna tidak perlu  menggerakkan mouse berulang kali untuk  dapat menaikkan atau menurunkan layar
7.       Light Pen

Untuk memodifikasi atau mendesain  gambar dengan screen
8.       Webcam

Digunakan untuk konferensi video jarak    jauh atau sebagai kamera pemantau.
9.       Microphone

Microphone berfungsi untuk merekam  suara yang akan disimpan dalam memori  komputer, selain itu kita juga dapat  berbicara dengan orang lain pada saat  chatting. Headphone berfungsi untuk  mendengarkan suara
10.   Barcode

Berfungsi untuk membaca suatu kode  yang berbentuk kotak-kotak atau garis-  garis tebal vertikal yang kemudian  diterjemahkan dalam bentuk angka-angka

11.   Kamera Digital
Menangkap obyek gambar yang akan  ditampilkan ke layar komputer untuk  diproses lebih lanjut

12.   Graphics Pads
Untuk menggambar objek pada monitor

13.   Fingerprint Scanner

sebagai alat pengaman komputer atau sebagai salah satu mesin absensi.
14.   Handy Cam

Merekam gambar yang akan ditampilkan  ke layar monitor untuk diproses lebih  lanjut
15.   Touch screen

Fungsi touchscreen yaitu mempermudah kegunaan suatu benda elektronik. 

2.       Output Device

1.       Monitor
Berfungsi menampilkan teks dan/atau gambar, baik diam atau bergerak, yang dijanakan oleh komputer dan diproseskan oleh grafik.

2.       Proyektor

3.       Speaker
Untuk memberikan informasi dalam bentuk suara
4.       Printer
Untuk mencetak teks atau gambar ke media kertas atau media lainnya seperti kertas transparansi
5.       Plotter
Digunakan untuk mencetak gambar ukuran yang  cukup besar, seperti gambar mesin dan konstruksi  bangunan
6.       Headphone

7.       Network Card

8.       TV Tunner

9.       Cutting Plotter

10.   Modem

11.   VGA

12.   Soundcard
Share:

Artikel Terbaru




Powered by Blogger.